Suatu ketika saya mendapat kepercayaan seorang teman putri mengurus kartu sim XL kesayangannya yang rusak. Kenapa ya koq mesti diurus, tidak dibuang saja? Tanyaku. Ya namanya juga sim card, didalamnya pasti terkandung nomer. Jawabnya.
Ya.ya.ya.. saya mencoba memahami. yang disayangi sebenarnya bukan kartu sim itu sendiri, tapi nomernya. Fisik berganti tidak masalah, asal namanya sama. .
Langkah pertama yang saya lakukan ialah mendatangi gerai XL. Di depan CS saya diminta menunjukkan KTP untuk di cek silang dengan catatan registrasi pada nomer tersebut. Karena saya bukan pemilik selanjutnya petugas menanyakan surat kuasa. Jelas saya menggeleng karena tidak tahu prosuder beginian. Sayapun memohon pakai cara lain buat bukti karena empunya kartu tinggal jauh di pelosok Indrayamu. dan masih harus melewati 3-4 bukit. Sampai dibukit terakhirpun harus merakit sampan menyusuri pedalaman hutan. Intinya saya tak mungkin melakukan perjalanan balik hanya untuk selembar surat kuasa.
Tak ada KTP tak ada Surat Kuasa. “Baiklah pak, tolong minta pemilik nomer ini menyebutkan 5 nomer yang sering dihubungi dan berapa nominal pengisian pulsa terakhir.” Pinta petugas.
Solusi cerdas. Tak menunggu lama, si empu kartu menjawab sms saya dengan mengirim nomer-nomer yang kerap dihubungi. Alhamdulillan, nomer saya termasuk. Sebuah kehormatan tentunya.
Segera saya kembali ke meja CS, menyodorkan 5 nomer dan diperiksanya satu per satu via mesin yang canggih. “Berapa pengisian terakhir, pak?” tanya petugas itu lagi.
“kalau gak Rp. 5000,- ya Rp.10.000.-“
CS kembali mengecek sambil ngangguk-ngangguk menatap layar. Sejurus kemudian dia memberikan sim card baru sebagai pertanda segala bukti yang saya berikan telah divalidasi kebenarannya.
“ini pak kartu barunya. Nomernya tetap. akan aktif dalam 3 jam. ” Jelas petugas.
“gitu ya…”
“Yang lama saya ambil ya.” Pintanya sambil memungut kartu sim xl lama yang rusak.
Usai sudah misi urus-mengurus kartu. Saya kabari sohibiyah di sana. Dia seneng. Pokoknya senang banget. Dia bilang itu cinta matinya. Tak peduli kartunya telah berganti.
Tuh kan. Women membutuhkan cinta. Tak pedulu fisik anda bagaimana. Jangan bingung dengan gaji anda yang pas-pasan, jangan minder dengan tubuh anda yang dekil. Segera katakan bila kamu menyukainya..
Catatan penulis:
Kisah diatas sangat tidak relevan dengan quotes kalau wanita butuh cinta sedang pria butuh fisik. Karena kalau empunya kartu laki-laki pasti juga mempunyai sikap sama terhadap kartu yang rusak. Sekedar kisah senggang di pagi hari yang santai ini. Tapi jika anda ingin tahu relevansinya, kapan-kapan saya ceritakan 🙂
Ternyata seperti itu ya? (thinking)
“Fisik berganti tidak masalah, asal namanya sama. ”
Kalo salah orang gimana? (haha)
jangankan salah orang. dengan orang yang bener aja, selama masih mencintai yang lama ya tetap aja yang lama tu yang diingat-ingat 🙂
Memang benar juga. Tapi terkadang sesuatu yang baru, bisa membuat orang lupa yang lama, walaupun masih mencintainya…
Untung ga dibawa ke kantor polisi lagi gara-gara dituduh mengambil kartu orang.Kalo saya yang di dibawa kantor polisi sih ga apa-apa. Sekalian cuci mata, liat polisi-polisi yang aduhai… :p
hmm… entah kenapa sepertinya saya mencium aroma curhat colongan pada cerita ini. tanpa peduli catatan penulis, saya ucapkan, “jangan takut kawan, katakanlah! resikonya cuma dua: diterima atau ditolak”
🙄
pastinya ditolak 🙂
hehehe…yg penting masih sama kan?
saleum,
wah, begitu rupanya, tapi gak semua cewek begitu sob, setidaknya dijaman sekarang yang munafik….
saleum
masa mas. kan si cewe butuh nomernya tetap sama. meski fisiknya beda 🙂
bagi sebagian wanita fisik memang bukan segalanya…
yang penting uangnya…. 😛
sepakat mas. biasanya seh awal-awal / sebelum merid terlihat sholehah. begitu dah merid “gak ada uang abang ditendang” 🙂
ternyata caranya masih sama sewaktu dulu jaman memakai (mendiang) Jempol.
Masalahnya,
gimana kalo tyt tidak ada sama sekali nomer yang biasa dihubungi?
Pastilah tatapan mengasihani yang kita dapat.
sayangnya didekat rumahku gerai xl nya gak ada
Wah sayang saya ngga pake XL tapi thanks infonya.. kukirim ke adikku, dia pake XL 🙂
udah ga pake xl lagi, tapi thanks infonya 🙂
pasti nomer kartunya yang cantik punya yakk…sampe segitunya…
oranngya juga cantik:)
saya sih gak pernah ngalami. tp thanks buat infonya
terima kasih atas kunjungannya
saya juga pernah menukar no xl ke graha xl, karena nomor dan nama ktp sesuai maka prosesnya sangat cepat dan cukup bayar rp 2.000
b e r e s
kemarin CS bilang rp.3000. tapi anehnya koq pas pulang sya ga ditagih ya. lupa atau malu ? 😉
ehehe kagak nyambung xD
betewe, ntar kalo kartu exelku rusak minta tolong sampeyan aja deh… *lho?*
eh eh yg jadi CS nya cakep gak ? kalo cakep saya mau menyatakan cinta … heueheuheuh