KTSP SCH dan Kisi-kisi presentasi - Jalan Sunyi

29 Desember 2009

KTSP SCH dan Kisi-kisi presentasi

rapat akbar 'sch'

Beberapa hari sebelumnya aku sempat menyusun materi jadwal pelatihan pengelolaan website. Dalam perkembangannya, mengingat waktu yang susah berjumpa kecuali sedikit, maka sebagian materi tersebut akan lebih efektif jika diasuh sendiri oleh krewchild, tidak satu waktu denganku, karena waktu efektif denganku adalah memberi pembekalan yang sifatnya manajerial, penjelasan program, dlsb. Jadi materi-materi yang sifatnya teknis akan didahului dan diisi oleh krewchild, atau bisa juga setelah pembekalan dariku.

Silabus dari materi yang disampaikan krewchild, semacam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) versi SCH adalah : (silakan dipelajari dulu, mudah kq)

Manajemen Newscontent

  1. Membuat berita baru (mengisi judul, section, kategori, nama, upload image, mengisi alternatif image, memberi readmore, publish, menetapkan headline, dll)
  2. Mencari suatu judul berita
  3. Menyiapkan foto, ilustrasi, mengedit, dll
  4. Mempersiapkan pertanyaan dan jawaban dalam rubrik konsultasi, mengupdate data konsultasi, dlsb.

Manajemen Berita foto

  1. Menyiapkan foto, mengelompokkan, membuat kategori, mengupload, membuat deskripsi, dll

Manajemen Agenda

  1. Membuat kategori, menambah Veneu, menambah agenda di SCH
  2. Membuat agenda di facebook fan

Manajemen Perpustakaan (lewati, saat ini belum ada komponentnya)

Manajemen Forum

  1. Membuat topik, mereply thread, dll
  2. Membuat kategori, menentukan moderator, dll

Manajemen Karya Siswa (lewati, saat ini belum ada komponennya)

Sedangkan untuk presentasi pengelolaan SCH hal-hal yang perlu dipaparkan adalah sbb :

Ketua/koordinator Departmen SCH

  1. Bagaimana strategi membesarkan SCH mengiringi moto institusi ini sebagai sekolah unggulan
  2. Bagaimana mengelola anggota SCH yang terdiri dari banyak jurusan dengan berbagai kesibukannya
  3. Sekolah termasuk yang terbesar, terlengkap, dan terpadat, berikut dengan segala potensinya. Sudah selayaknya website mengikutinya sehingga beragam fitur dipasang, seperti KONSULTASI, PERPUSTAKAAN, KARYA KETRAMPILAN, dlsb. Bagaimana cara menanganinya agar berjalan seiring, tidak ada yang terbengkalai. Apakah dilakukan sekaligus saat ini dengan memperbanyak anggota, atau dilakukan bertahap?
    Jika bertahap bagaimana tahapan tersebut diterapkan?
  4. Anda sebagai pelaksana kegiatan SCH, sedang kebutuhan/sarana ada diwilayah Lab/krewchild. Bagaimana cara anda bersinergi (kerjasama) dengannya?

Pemred

  1. Bagaimana kesiapan anda dalam mempertanggungjawabkan rubrik?
  2. Abah menjadi sentral bagi pondok, jika rubrik konsultasi dibuka kembali kemungkinan besar pertanyaan-pertanyaan yang masuk di rubrik tersebut sangat banyak. Bagaimana anda mengelolanya tanpa terselip 1 pun pertanyaan?
  3. Sudah jamak kita ketahui bahwa beraneka ragam organisasi, komunitas, dan kegiatannya ada di sekolah/pondok. Bagaimana cara agar masing-masing elemen tersebut terakomodasi pemberitaannya?
  4. Bagaimana langkah anda menyusun model2 muatan berita seperti reportase, wawancara, feature, dslb

Okey, cukup segitu saja, silakan didiskusikan dengan anggotanya masing-masing untuk dipaparkan kemudian. Presentasi bersifat casual, sederhana, non formal. Boleh memakai slide, atau tidak sama sekali. Yang penting pikiran tertuangkan ke forum. Jika yang bersangkutan kesulitan boleh dibantu oleh anggotanya.

Jika saya boleh usul, pada sesi presentasi ini seluruh pengurus OSIS diundang karena support dari banyak orang diluar anggota juga sangat diperlukan. Anggap saja kita sedang mengadakan kongress atau mubes SCH. Cukup prestise bukan 🙂

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paruh Baya

Aktif di kegiatan tulis menulis dan membaca sejak kelas 1 SD kala sang Guru dengan lantang memanggil. Lantas berdiri ke depan, menghadap papan tulis hitam. Dengan tatapan kosong, keringat dingin, tangan penuh gemetar, memegang penggaris panjang, hingga mengeja satu demi satu susunan huruf. "Ini ibu budi"

Ternyata "bapak budi"
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram