Bagaimana agar Blog menjadi Ramai - Jalan Sunyi

28 Desember 2009

Bagaimana agar Blog menjadi Ramai

Siang tadi saya dikejutkan oleh facebooker yang tiba-tiba nongol diruang chat. Terlihat asing namanya, jelasnya dia bukan teman dekat karena sebagian isi friends saya adalah orang-orang yang minta di add . (he he he.. gayya dikit gpp kan). Sebutlah si Ninda, bukan nama sebenarnya, bertanya bagaimana agar blog menjadi rame.

Bukannya sok gayya atau pelit kalau kemudian saya perlu mendata dulu siapa Nanda tersebut, kuatir salah jawaban. Beberapa pertanyaan harus saya sodorkan demi verifikasi. Dalam interogasi itu dia mengaku anak SCH? Woo.. senang sekali mendengarnya. Kemudian bilang kalau blogger malhikdua.. tambah senang..tapi Hahhhamazing ini yang saya kaget karena jarang-jarang seorang santri bertanya tentang blog semenjak trend facebook menggilas keasyikan berbagi di blogsphere malhikdua. Lebih-lebih kurukulum pondok yang sangat padat mempersempit ruang mereka untuk berkelana di dunia internet. Selanjutnya saya cek apa alamat blognya. Dia menyebut xxx.blogmalhikdua.com . (maaf saya sembunyikan, takut yang bersangkutan membaca dan tidak berkenan).

Saya buka. ehm masih baru rupanya. Ada 3 judul bertengger. Gak masalah. Itulah guna saya verifikasi sedemikian rupa. Saya bisa memilih apa yang harus saya berikan sebagai jawaban. Untuk newbie tentu saya tak akan menjawab bagaimana tips agar blog menjadi rame karena itu lebih dekat kearah monetized blog. Tahu kan monetized? ialah blog yang dipakai untuk sarana mencari income dimana pencapaian traffic menjadi senjata mutlak, dan traffic tersebut ekivalensi dengan cara agar blog menjadi ramai.

Tapi karena yang bersangkutan masih baru, setidaknya menurut praduga saya, maka pertanyaannya saya revisi menjadi bagaimana tips ngeblog bagi pemula. Jawaban ini dari Ndoro Kakung berjudul Tips bagi narablog mualaf, yang mana dia mengolahnya dari Adrienne Carlson di Daily Blog Tips. Saya adaptasi dan sunting sedikit menyesuaikan kondisi di pesantren, tempat belajar si ninda tersebut.

  1. Ukur baju badan sendiri. Di ranah daring memang ada banyak orang yang membuat blog untuk mencari nafkah. Mereka tak memiliki pekerjaan tetap, tapi memperoleh uang dari blognya. Mereka misalnya menerima pesanan tulisan dan mendapat bayaran.
    Tapi, seperti kata peribahasa, anda harus mengukur baju badan sendiri. Seandainya anda baru mulai ngeblog, jangan berharap akan langsung rame dikunjungi. Kesuksesan tak dibangun dalam satu malam. Para narablog yang saat ini tampak berkubang pengunjung itu harus banting tulang dulu membangun blog dan reputasi selama bertahun-tahun. Jika anda baru membuat blog hari ini, jangan harap besok pengunjung datang bergiliran.
  2. Teruslah belajar dan beraktivitas. Mengapa? Karena anda santri dimana ngaji dan belajar menjadi tugas keseharian anda demi masa depan dan amanah orang tua. Jangan sampai anda berhenti dari ngaji yang sekarang, lalu curi-curi waktu di warnet demi mengelola blog. Itu sama dengan berjudi dengan hidup. Perlu anda ketahui, ngeblog berbeda dengan membuat cerpen, novel, ataupun karya tulis lainnya yang butuh pendalaman cerita dalam kesunyian. Ngeblog adalah jurnal harian, jika tak beraktivitas maka anda akan kekeringan bahan. Bagaimana anda bisa mereview dengan baik pelajaran abah di blog kalau ngajinya tak pernah serius. Bagaimana seorang SITI DZARFAH MAESAROH bisa bercerita tentang keluh kesahnya berorganisasi jika tak pernah berorganisasi. Bagaimana Aptiani bisa berkisah unik pengalamannya menjadi MC kalau tak aktif di bidang tersebut. Dst dst..
  3. Nikmatilah. Modal untuk ngeblog itu ada tiga: kemauan, hasrat, dan keteguhan. Tanpa tiga modal tersebut, blog hanya akan menjadi beban. Hanya mereka yang memiliki tiga modal itu yang akan merawat dan menikmati blog dengan antusiasme yang tinggi dan keriangan. Jadi tulislah sesuatu yang memang benar-benar andai sukai, sesuatu yang bisa anda bagikan ke khalayak setiap hari, selama-lamanya.
  4. Fokus. Blog yang fokus pada satu topik, tema, atau masalah biasanya cenderung disukai orang ketimbang blog yang membahas semua hal yang ada di atas bumi ini. Pilihlah salah satu topik yang paling anda sukai dan pahami dengan baik. Utarakan dengan unik dan khas sehingga pembaca tertarik membaca dan mengikuti setiap hari.
  5. Sabar. Merek-merek terkenal, produk yang popularitasnya menebus batas-batas negara, membangun citra dan reputasi selama berpuluh-puluh tahun. Mustahil anda menyamai mereka hanya dalam satu malam atau beberapa pekan saja. Karena itu, andai juga harus membangun citra dan reputasi blog dari sedikit demi sedikit. Lakukan dengan tekun. Konsisten. Sabar. Coba tanya si Siti, berapa judul sudah ia telorkan. Dia pasti gak inget, dan gak percaya kalau saya bilang sudah 114 judul. Ketidaksadaran adalah buah dari kesabaran.
    Kemudian utamakan kualitas ketimbang tipu muslihat untuk mempopulerkan blog anda. Blogger malhikdua yang terlihat berhasil dalam kacamata saya dalam membangun reputasi adalah Aptiani, dimana citra sebagai gadis dengan tubuh berlebih yang kerap ia gambarkan sendiri jadi terasa asyik dan menyegarkan saat ngikuti blognya. Juga bu Uun, alumni, yang blognya selalu mengangkat kegiatan gowesnya (bersepeda) membuat otak pengunjung uun selalu berpikir tentang sepeda. Kalau tanya sesuatu yang menyangkut sepada orang bakal berkunjung ke blognya.
    Dengan cara ini, reputasi blog anda niscaya akan terpelihara secara berkelanjutan.

Lima itu yang paling utama. Jika ada tambahan akan saya berikan dalam perjumpaan darat nanti. Semoga waktu berjodoh dengan kita.

*** sebenarnya ada alasan lain yang membuat saya kaget. Koq anda bisa facebook-an. Bukannya akses facebook pondok diblokir? ***

Foto : ilustrasi keramaian, diambil dari sana

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paruh Baya

Aktif di kegiatan tulis menulis dan membaca sejak kelas 1 SD kala sang Guru dengan lantang memanggil. Lantas berdiri ke depan, menghadap papan tulis hitam. Dengan tatapan kosong, keringat dingin, tangan penuh gemetar, memegang penggaris panjang, hingga mengeja satu demi satu susunan huruf. "Ini ibu budi"

Ternyata "bapak budi"
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram