10 September 2008

Yang Lagi Friendster... Hayooo!

Malam ini adalah yang kesekian dalam bayanganku ada kelas ngeblog di Lab Malhikdua. Ku yang sudah cabut dari sana sejak sabtu kemarin memang hanya bisa membayangkan. Selebihnya cuma menelepon satu dua orang menanyai kabar bagaimana aktivitas mereka. Lama-lama menelepon jadi sungkan juga. "Bisa-bisa ku jadi pencemas kelas berat."

Ya sudah, alternatifnya kupakai saja situs blog utama untuk mengamati aktivitas mereka.

Buka situs blogmalhikdua.com tiap online. Dua hari yang lalu, kemarin, hari ini. Isinya itu-itu saja. Tak ada perubahan kecuali sedikit adanya penambahan Blogroll. Itupun cuma 3 gelintir, padahal sedikitnya aku tahu siapa saja yang telah posting. Tapi koq cuma tiga. Dan aku juga tahu teman-teman disana juga sudah banyak yang posting. Tapi yaitu tu..., masih 3 biji blog yang aku dapatkan dari situs utama.

Akhirnya, kalau situs blogmalhikdua saja tidak mampu mengurangi kecemasanku. Ya mau apalagi. Kusadari dan kumaklumi saja. Mereka semua, yang santri, alumni, de-el-el adalah jiwa-jiwa muda. Bersama mereka, walau program blog rame-rame sedang digulirkan dan lagi giat-giatnya; kulihat hobi menyentuh situs gaul semacam Friendster tetaplah nomer satu.

Padahal, jika yang lain ngeblog, cari artikel, cari bahan buat bahan blognya..atau entah apalah...sedang disatu sisi ada yang friendster-an tentu akan membuat koneksi menjadi ngos-ngosan. Parahnya, yang satu sisi itu jumlahnya banyak. Ada is****, n***, E**, M***,F*****, dan lain-lain.

NB: jika posting ini dibaca oleh mr-one maka statusnya menjadi sebuah pengaduan 🙂

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paruh Baya

Aktif di kegiatan tulis menulis dan membaca sejak kelas 1 SD kala sang Guru dengan lantang memanggil. Lantas berdiri ke depan, menghadap papan tulis hitam. Dengan tatapan kosong, keringat dingin, tangan penuh gemetar, memegang penggaris panjang, hingga mengeja satu demi satu susunan huruf. "Ini ibu budi"

Ternyata "bapak budi"
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram