25 Agustus 2013

Tulis Apa yang Anda Pikirkan dan Bagaimana Kiatnya

"Tulis apa yang anda pikirkan, Jangan pikir apa yang anda tulis". Nasehat ini sering kita dengar saat pelatihan-pelatihan penulisan. Tak sekedar nasehat, kalimat ini seperti tips jitu bagi saya saat baru kali pertama mengikuti pelatihan menulis, kurang lebih 3 tahun lalu, saat Blogger Bekasi mengadakan Workshop Penulisan bersama Kompasiana.

Benar, tanpa disadari selama ini saya punya kesalahan dalam menulis. Ide tulisan yang sudah disimpan rapi dalam otak berminggu-minggu ternyata lenyap begitu saja seperti tidak terjadi apa-apa. Seakan saya gak pernah mikir apapun.

Mulai saat itu saya langsung mengubah kebiasaan, dari yang mula-mula sering "hanya saya bayangkan" sejak pelatihan itu langsung saya tulis.  Detik itu saya menemukan ide (tulisan) detik itu pula saya tulis. Saya tulis di tools-tools apapun yang saya pegang, di setiap tempat, di setiap waktu. Sekedar mencatat kerangka-kerangka untuk saya kembangkan di lain waktu saat kesempatan menulis terbuka lebar.

Demikian jawaban untuk rekan saya yang kebingungan dengan kondisi-kondisi yang terjadi akhir-akhir.  Lewat chat di akhir pekan dia menyampaikan sebagai berikut:

sorry, koneksi putus...
gini, aku dah ngebet pengen nulis di blog lagi...
tapi pas giliran dah lagi nulis..
tiba2 tuh jadi gk mood, males, ide ilang..
yang sering tuh....
pas lagi maen2 banyak ide yang sekiranya aku bisa tumpahkan ke tulisan...
ewhhhh....
giliran dah didepan laptop...
buaaarrrr....
tuh ide ialng
gak tw kemana..

Kiat membuat catatan ala kadarnya

Setiap orang punya cara yang berbeda dalam mengaplikasikan tips diatas. Tergantung kondisi masing-masing. Lewat blog ini saya membagikan cara yang biasa saya lakukan. Anda boleh ikuti atau tidak.

Saat muncul ide saya langsung mencatatnya di media-media berikut:

  1. HP. HP saya ga ada bagus2nya. HP jadul. Namun bukan berarti tertutup kesempatan untuk mencatatkan ide.  Setiap HP jadul masih punya fitur note/catatan. Karena keterbatasan ruang, tentunya hanya kerangka2 pendek, sependek-pendeknya. Boleh dibilang cuma kata kunci-kata kunci saja.
  2. Ms One Notes. Kalau lagi buka laptop saya langsung menorehkan beberapa kerangka dalam Ms One Notes. Sangat praktis, tak perlu repot nge-save. Bagi pencinta Linux bisa gunakan Basket punya KDE.
  3. Notes. Ga tau orang nyebutnya apa, tapi saya cukup bilang notes. Sebuah buku tipis yang memang digunakan untuk mencatat. Biasa didapat saat mengikuti seminar-seminar. Buku tipis ini hampir selalu menyertai kemana saya pergi. Meski ada HP atau One Notes, tapi kemudahan menulis dengan tangan tetap tak tergantikan.

Kiat mengembangkan kerangka jadi tulisan

Setelah kerangka-kerangka sudah anda toreh di media-media praktis favorit anda. Sekarang giliran anda mengembangkannya lewat tulisan beneran. Cara yang biasa saya lakukan adalah :

  1. Pastikan diri dalam kondisi bahagia. Kalau ga bahagia nulis bakal tersedat-sendat. Bahkan bisa jadi buntu. Orang bilang "ngeblog dengan hati" memang ada benarnya. Mungkin ini yang dimaksud dengan mood. So, kalau ga mood coba cari kebahagiaan dulu di tempat atau pada aktivitas yang disukai. Mood kan dibangun, bukan ditunggu.
  2. Tulis langsung semua hingga baris terakhir. Yup, selagi pikiran fresh mengalir. Jangan buru-buru mengulang kalau belum selesai. Sekali mengulang/membaca ulang apa yang saya tulis sementara itu baru kalimat pertama-kedua selesai saat itu juga pikiran saya bisa buyar. So, saya nulis apa saja, innocent, tak peduli ejaan salah atau benar, tak peduli alurnya morat-marit atau teratur….nulis, terus nulis.. Baris pertama selesai, kedua selesai. Paragraf 1 selesai, lanjut ke paragraf 2, dst..selesai. Alhamdulillah. Mulai ambil nafas.
  3. Mulai mengedit apa yang sudah ditulis barusan berdasar keinginan dan maksud tulisan.
  4. Minta teman membacanya untuk mengetahui apakah sudah enak dibaca atau belum. Teman bisa mewakili pembaca lainnya.

Demikian kiat dan tips dari saya. Kondisi saya tentu berbeda dengan penanya via chat tadi. Tapi saya yakin apa yang saya sampaikan sangatlah mendasar, terlebih sama-sama pecinta makanan pasti banyak kecocokan diantara kita. Insyallah masalah anda teratasi 🙂

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

3 tanggapan untuk “Tulis Apa yang Anda Pikirkan dan Bagaimana Kiatnya”

  1. luthfi berkata:

    terima kasih banyak om....

  2. tiara berkata:

    ukhuk2..

    #serasakecolonganstart

    heuheue

  3. kapa berkata:

    makasih paman , padahal ini yang aku butuhkan .., aku punya angan-angan untuk nulis , tp gax jadi-jadi ., "fikirkan apa yang anda tulis" ,. itu yang aku alami., semoga sehabis ini aku jadi bisa enteng terus nulis, dan mempost di blog.

Tinggalkan Balasan ke kapa Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 comments on “Tulis Apa yang Anda Pikirkan dan Bagaimana Kiatnya”

  1. makasih paman , padahal ini yang aku butuhkan .., aku punya angan-angan untuk nulis , tp gax jadi-jadi ., "fikirkan apa yang anda tulis" ,. itu yang aku alami., semoga sehabis ini aku jadi bisa enteng terus nulis, dan mempost di blog.

Tinggalkan Balasan ke kapa Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paruh Baya

Aktif di kegiatan tulis menulis dan membaca sejak kelas 1 SD kala sang Guru dengan lantang memanggil. Lantas berdiri ke depan, menghadap papan tulis hitam. Dengan tatapan kosong, keringat dingin, tangan penuh gemetar, memegang penggaris panjang, hingga mengeja satu demi satu susunan huruf. "Ini ibu budi"

Ternyata "bapak budi"
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram