slot slot qris slot online https://stksteakhouse.com/wp-content/yeazy/pertama/ https://aciem.org/wp-content/gallery/okegas/ slot bonus https://rsm.bdu.ac.in/assets/frontend/slot-thailand/ https://pusparaja.tasikmalayakab.go.id/demigod/ https://desa-semamung.sumbawakab.go.id/misi/
togelup togel online togel HK togel SDY togel kamboja togel online terpercaya bandar togel terpercaya situs toto bandar togel online
Benarkah Jeruk Pecel Bisa Menghadang Serangan Ketombe? - Jalan Sunyi

19 September 2013

Benarkah Jeruk Pecel Bisa Menghadang Serangan Ketombe?

jeruk-nipis1

Tak tahu mengapa saya selalu didera masalah kulit kepala bernama ketombe. Tak tahu sejak kapan. Hampir beberapa hari sekali tangan saya dipaksa untuk garuk-garuk kepala. Akibatnya, disetiap hari itu selalu ada ketombe rontok dan menodai baju hitam. Itu gak seberapa, bila serangan datang dan garuk-garuk kepala dilakukan, ...pyuh.. rontoknya ketombe itu seperti salju. Buanyaak banget.

Awalnya saya cuek, bahkan selalu mengkritisi iklan ketombe di televisi. Gara-gara masalah ketombe, Indonesia sudah menghabiskan dana bermilyar-milyar atas tampilnya iklan-iklan tersebut. Mulai dari Shampo Klir, Rijois, hingga Pentin, semua berlomba mengunggulkan produknya dalam memberantas ketombe. Uang segitu tentu lebih baik dipake buat kesejahteraan rakyat. Kritisi saya sok kritis.

Meski cuek, tapi diam-diam saya selalu tergerak untuk memakai shampo-shampo tersebut. Bukan melulu karena ketombenya, tapi bayangan model-model cowo dan cewe cantik dalam iklan yang kerap memenuhi imajinasi indah selepas keramas. Alhasil, sudah berapa shampo saya coba untuk itu, bahkan sabun hijau untuk gatal-gatal kulit sudah pernah saya rasakan. Namun hasilnya : NIHIL. Baju hitam saya tetap kejatuhan 'salju'. Efek tiap shampo hanya bertahan 6 jam. Selebihnya, Duh. Kata pakar, itu karena saya terlalu sering gonta-ganti shampo.

Hmm, begitukah..?

Ngomong-ngomong soal gangguan ketombe, selain mengganggu penampilan juga meresahkan suasana. Ketombe itu memang menyerang, bukan sekedar majas. Serangan biasanya terjadi jam 1 malam, dimana saya harus bangun untuk garuk-garuk kepala. Karena sambil tidur, bantal dan kasur pada kerontokan. Meski tidak lama, kurang lebih 30 menit, tapi namanya serangan tetaplah berbahaya. Sangat mengusik malam.

Bertahun-tahun saya mengalami nasib seperti itu. Sampai-sampai kalau sudah terjadi serangan, kulit kepala ini rasanya pengin saya sobek-sobek. Parah bukan.

Dan serangan berlanjut lagi tadi malam, pas lagi enak-enaknya nonton bola, Indonesia versus Maroko, ketombe tiba-tiba menyerang. Ini tentu aneh, karena hari masih terbilang malam, bukan dini hari. Karena masih melek akhirnya saya coba keramas, pake klir mentol (karena iklan pula) yang segernya menyejukkan kepala. Selesai, saya lanjutkan aktivitas nonton bola. tentunya sambil handukan dengan tubuh ote-ote (cuma celana tanpa baju, istilah surabaya).

Sambil nonton bola di rumah ibu, saya cerita kalau habis keramas. Lantas ibu berbagi pengalaman, kalau dulu rambutnya juga ada masalah sama. Tapi hilang setelah digosok pake jeruk pecel. "Coba saja" Kata ibu sambil menyuruh saya mengambil jeruk pecel di kulkas. "Caranya jeruk diiris tipis, kemudian digosokkan ke kulit kepala". Ujar ibu melanjutkan.

Singkat cerita, saya menuruti nasehat ibu. Saat digosok itu terasa 'pletikan' kecil-kecil dikepala. Kata ibu itu pertanda perasan jeruk yang digosokkan melawan kuman-kuman di kulit kepala. "nanti, habis itu keramasi agar tidak lengket-lengket di kepala." masih kata ibu.

Saya pun mengikuti tips tersebut. Benar, hingga blog ini saya ketik, seperti ada rasa yang beda di kulit kepala. Tidak lagi terasa ada gatal yang tersisa seperti yang terjadi saat habis pakai shampo-shampo. Namun, waktu masih belum 2 jam dari proses penggosokan, belum berani menyimpulkan jeruk pecel berkhasiat melenyapkan ketombe. Bisa saja rasa ini hanya sementara, setelah itu menyerang lagi. Apalagi kata ibu metode seperti ini harus dilakukan rutin sebelum keramas. Istilahnya harus diterapi.

Yuk, tunggu updet selanjutnya.

 

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

3 tanggapan untuk “Benarkah Jeruk Pecel Bisa Menghadang Serangan Ketombe?”

  1. Tiara berkata:

    xixixi... cuma ngakak baca ini.
    saranku, coba beralih ke shampo Dove anti ketombe, lengkapi dengan conditionernya. keramas rutin 2 hari sekali. itu pun membutuhkan waktu jangka panjang. cuma untuk sampo ini, saya sudah membuktikan

    *bukan iklan*

    semoga berhasil, om.

    • Novi berkata:

      *dilarang menyebut merk di blog non komersial :p

      yup. makasih masukannya. tapi nunggu terapi jeruk ini gagal.
      tp ya masa kegagalan ditunggu. Moga berhasil deh

  2. Lulu berkata:

    Kalau jeruk ada masuk akalnya juga. Karena jeruk merupakan salah satu tanaman yang bisa mengurangi kadar minyak pada kulit. Bisa kulit kepala/wajah. Orang yang berketombe identik dengan orang yang memproduksi minyak yang tinggi. terutama dikepalanya. Bagi yang wajahnya berminyak dan berjerawat juga bisa dengan cara dioleskan (bukan dg dijus/dimakan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 comments on “Benarkah Jeruk Pecel Bisa Menghadang Serangan Ketombe?”

  1. xixixi... cuma ngakak baca ini.
    saranku, coba beralih ke shampo Dove anti ketombe, lengkapi dengan conditionernya. keramas rutin 2 hari sekali. itu pun membutuhkan waktu jangka panjang. cuma untuk sampo ini, saya sudah membuktikan

    *bukan iklan*

    semoga berhasil, om.

    1. *dilarang menyebut merk di blog non komersial :p

      yup. makasih masukannya. tapi nunggu terapi jeruk ini gagal.
      tp ya masa kegagalan ditunggu. Moga berhasil deh

  2. Kalau jeruk ada masuk akalnya juga. Karena jeruk merupakan salah satu tanaman yang bisa mengurangi kadar minyak pada kulit. Bisa kulit kepala/wajah. Orang yang berketombe identik dengan orang yang memproduksi minyak yang tinggi. terutama dikepalanya. Bagi yang wajahnya berminyak dan berjerawat juga bisa dengan cara dioleskan (bukan dg dijus/dimakan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paruh Baya

Aktif di kegiatan tulis menulis dan membaca sejak kelas 1 SD kala sang Guru dengan lantang memanggil. Lantas berdiri ke depan, menghadap papan tulis hitam. Dengan tatapan kosong, keringat dingin, tangan penuh gemetar, memegang penggaris panjang, hingga mengeja satu demi satu susunan huruf. "Ini ibu budi"

Ternyata "bapak budi"
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram