Tidak jelas mulai kapan mailing list (disingkat milist) Malhikdua beredar. Disamping tidak ada yang tahu juga karena media tersebut tak lagi populer di era sekarang. Lagi-lagi karena fesbuk sukses menggilasnya. Yang saya tahu milist Malhikdua telah ada sejak era Lab Komputasi dipegang oleh Bu Nurazizah. Tujuannya tentu untuk menjalin silaturahmi antar alumni.
Kalau siswa/santri jelas mustahil, kondisi internet saat itu sangat minim, aksesnya masih pake dial up telkomnet yang bikin kocek cepat habis. Sayang, hadirnya Milist tak membawa manfaat di lapangan, bukan saya yang bilang santri (alumni) itu katro. Tapi begitulah adanya. Sepi postingan. Paling sehari cuma 1-2 biji, seringnya malah tidak ada sama sekali. Endingnya semakin tak terurus, sampai-sampai penghuni milist tsb 90% adalah kaum spammer.
Ya, itu hanya sedikit buka-bukaan agar perkembangan TIK di Malhikdua tidak melupakan sejarah. Mumpung tak ada yang tahu kalau milist malhikdua pernah ada, bahkan gurupun paling juga tidak tahu. Makanya saya beritahu, meski sudah menjadi artefak …ha ha ha.. itulah milist pertama. Dan saya tetap angkat topi buat Bu Nurazizah dan Pa Wakhid yang telah capek2 merintis TIK di Sekolah unggulan ini.
Andai berjumpa dengannya, saya katakan bahwa milist itu telah lahir kembali. Oleh anak-anak yang sekarang sedang getol-getolnya belajar jurnalistik. Memang tak ada hubungan dengan jurnalistik, tapi milist itu sangat diperlukan sebagai ruang diskusi, pengumuman, dlsb oleh sebab kedigdayaannya tanpa ikatan ruang. Milist ini, Insyaallah akan menjadi pelopor gerakan anak-anak M2net dalam mewujudkan paperless day. Demi pondok yang eco green. Terima kasih untuk kang pradna atas kesediaannya mengajari anak-anak menggunakan milist.
Tapi jangan kaget kalau mereka masih kesulitan membedakan antara email dan milist. Sampai-sampai ikutan kaget saat tiba-tiba ada pertanyaan di milist yang seharusnya sangat rahasia menyangkut honor tutor. Curhat soal honor tutor koq tutornya jadi ikutan baca… (ngakak mode On)
Sama seperti anda, saya malah mengalami ekspresi dari seseorang yang agaknya kurang sreg dengan media ini:
“enakan chatting mas.”
“ya iyalah, lebih enak lagi ketemuan.”
Begitulah santri. Andai Damae tahu pasti akan bilang: “Namanya juga santri… katro nya gak ilang2”
ha ha haha…
Apapun hasilnya, saya ucapkan selamat atas lahirnya Milis Malhikdua. Milis (Inggris: mailing list) adalah group diskusi di internet dimana setiap orang bisa berlangganan dan berikutserta didalamnya. Kira-kira begitu tante Wiki bilang. Informasi terkait pendaftaran milis malhikdua bisa dibaca di http://groups.google.com/group/m2net?hl=id Semoga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menjalin keakraban bersama.
HOREEEEEEEEEEEEEEE……!!!!!!!!!!!!! SELAMAT!!!
baru saja damai mau kirim di milis buat ngucapin selamat, ternyata kita sehati, paman. Opz..! keceplosan.
halah, apa pun kata mereka. Yang penting sekarang sisi manfaatnya dulu. Damae berharap besar, semoga dengan milis ini bisa nambah kesolidan pejuang2 m2net, juga menghidupkan kembali nyawa pejuang2 kita yang telah lama koma.
damai juga tahu, dan sedikit geli dengan dengan komen itu. But, ada tanda2 dia nyaut aja dah bagus kan?
he..he…
yui, yang penting berani ber-milis dulu ^_^
ada ribuan milis yang bernasib tragis: menjadi ajang spamming
semoga yang ini betul-betul menjadi ajang diskusi untuk melejitkan potensi diri..
salam sukses
Selamat untuk mahlikdua semoga millisnya bermanfaat… makin eksis di ranah digital 😀
O ternyata setelah jadi artefak kini bangkit kembali..ane ucapkan terima kasih banyak buat Maz pradna dan maz novi,jangan bosan untuk selalu memarahi kami (mengajari hal baru)..Syukron katsiron..
Terima Kasih, Tulisan yang sangat membantu. Salam Sukses!
Pingback: Mari Belajar » Juguran Ala M2Net
andai judul postingan ini gak dishare di milist, mungkin sampe thn 2020 pun anak2 baru gak pd tau *eeh 😀