slot slot qris slot online https://stksteakhouse.com/wp-content/yeazy/pertama/ https://aciem.org/wp-content/gallery/okegas/ slot bonus https://rsm.bdu.ac.in/assets/frontend/slot-thailand/ https://pusparaja.tasikmalayakab.go.id/demigod/ https://desa-semamung.sumbawakab.go.id/misi/
togelup togel online togel HK togel SDY togel kamboja togel online terpercaya bandar togel terpercaya situs toto bandar togel online
2 Jam disengat Lebah - Jalan Sunyi

20 Mei 2009

2 Jam disengat Lebah

“Aduh…” teriakan seorang ibu pedagang asongan yang kaki kanannya terperosok ke dalam sebuah lubang kecil di lantai kereta ekonomi. Kotak asongannnya jatuh, dagangnya berserakan. Ibu itu terseok dan tubuhnya hampir jatuh, menyandar pada seorang bapak di depannya.

Dibantu sang bapak, Ibu asongan itu bangkit. Kotak asongannya berantakan. Sendal jepitnya tertinggal di lobang itu. Dia mengambil sendalnya, memakainya lagi, kemudian berjalan ke gerbong di depannya, dengan terpincang-pincang.

Beberapa orang berkomentar tentang lobang di lantai kereta itu…

“Ini gimana sih, petugas kereta, ngga meriksa..”

“Untung cuman jatuh aja, coba kalau celakanya lebih parah…”

“Emang, kalau kereta murah, ya begini…”

Komentar-komentar yang tak solutif. Lobang itu pun tetap demikian. Tak ada perubahan. Ketika berhenti di stasiun berikutnya dan ada seorang ibu lain yang naik, kemudian hampir saja terperosok ke lobang itu, dia hanya melihat lobang itu dan mulutnya bergumam sesuatu sambil tangannya mengelus dada.

Penumpang lain di sekitarnya hanya bilang…

“Tadi malah ada yang jatuh Bu..”

Lubang itu tak berubah.

Tak beberapa lama, ada seorang anak yang biasanya membersihkan lantai kereta, kemudian meminta upah seadanya. Dia membawa sapu lidi pendek di tangan kanan dan karung lusuh di tangan kiri. Jalannya gontai.

Ketika mendekat ke lobang, anak itu berhenti dan mengambil sesuatu dari dalam karung. Triplek berukuran kecil. Kemudian dia meletakkan triplek itu di atas lobang. Agak kekecilan, tapi lumayan pas untuk menutupi lubang di lantai kereta itu. Kemudian ia menggunakan pangkal sapu lidi pendeknya, dia menekan triplek penutup lubang itu supaya lebih pas.

Setelah lubang itu tertutupi, anak pembersih lantai kereta itu melanjutkan perjalanannya, tak melihat sekeliling, tapi diikuti pandangan dari penumpang lain yang beberapa diantaranya berkomentar tapi tak memberi solusi.

Anak kecil pembersih lantai itu pakaiannya memang kotor, tapi hatinya bersih, tulus memberikan solusi.

****

Kejadian diatas diambil dari Buku Lebah Cerdas. Adalah suatu rejeki jika kemudian penulisnya, mas Baban mengkisahkannya langsung kepada saya. Tepatnya di malam senin kemarin, dari jam 9 sampai 11 malam. Entah angin apa yang berhembus, mas Baban, yang kebetulan sudah 3 tahun tak berjumpa tersebut menghubungi saya via sms kalau sedang acara di Surabaya. Karena sudah lama sekali ingin bertemu dengannya, langsung di malam itu juga saya menuju Shangri La tempat dia acara dan bermalam.

Tapi sebelum menuju Shangri la saya mampir dulu ke TB Gramedia memburu beberapa buku Mas Helmy Yahya agar beliau berkenan langsung membubuhi catatan buat santri Malhikdua di bukunya. (Kedatangan mas Baban sendiri memang dalam rangka tugasnya menemani Mas Hemly Yahya memberikan seminar terkait Successful Entrepreneurship).

Bertemu dengan mas baban memang sangat mengesankan. Setidaknya bagi saya pribadi. Banyak hikmah yang saya petik darinya karena kebetulan kawan saya itu seorang penulis yang sering mengangkat pengalaman hidupnya menjadi sebuah mutiara hikmah, seperti yang dikisahkan diatas. Kisah-kisah menarik tentang kerjaan, keluarga, sosial, hingga pengalamannya berhasil ngobrol 2 jam dengan Bobbi DePorter, pengarang Quantum Learning dengan 'menyamar' menjadi petugas stempel sertifikat, cukup menyegarkan hati saya yang sudah lama kering.

Selain berbagi pengalaman dia juga berbagi kiat menulis, terutama bagaimana seharusnya kita memposisikan otak sebagai sebuah PC yang penuh folder-folder angle dari setiap peristiwa. Mendengarnya saya menjadi tersindir. Ternyata banyak peristiwa-peristiwa yang saya alami tapi setiap itu pula saya lewatkan. Tak ada upaya bagi saya untuk menemukan madu kehidupan, seperti yang menjadi tagline dari si Lebah.

Dua jam bersama mas Baban saya bagai disengat lebah disana-sini. ***

Foto-foto :

Tanda tangan Mas Helmy untuk santri-santri Malhikdua

Tanda tangan Mas Helmy untuk santri-santri Malhikdua

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

24 tanggapan untuk “2 Jam disengat Lebah”

  1. Pakacil berkata:

    kalau lebah macam ini sih mencerahkan Nov
    beruntung kalau tersengat

    novi : sengatan ilahi 😀

  2. asfian berkata:

    kirain di sengat le3bah betulan?
    kalau disengat lebah yang ini mah ngak sakit tapi menyenangkan
    pasti mas novi sena...ng sekali bertemu dengan beliau
    wah...beruntung sekali yah!
    nanti bawain buku yang dah ditandatangani itu wat saya yah!
    aku pengin punya hati yang lembut seperti anak kecil tadi
    walaupun mungkin gak selembut hatiku.
    he..he..he..

    novi : Insyaallah hatimu selembut sutera . note : biasakan memasukkan URL pada saat kirim comment.

  3. foton berkata:

    toss nop

  4. lebahcerdas berkata:

    buzzzzzzz.. lebah cerdasnya datang.. makasih ya Novi, sudah mau memuat tulisan saya... salam untuk seluruh santri blogger di Brebes.. semoga suatu saat bisa bertemu...

    BS

  5. Andy MSE berkata:

    (dance) entuk tanda tangan... suk aku njaluk tanda tangan pean ya mas!!!

    novi : nomer rekeningku sekalian ya mas...

  6. Bawor berkata:

    Tak kira dientup tawon rong jam. jebule maca buku tawon rong jam.

    novi : pernah juga koq. tapi belum sempat keposting 😀

  7. e2n berkata:

    kalo besok saya bakal minta tanda tangan pak Jusuf Kalla mas ...
    lebih ngetrend dari pada helmy yahya ...

    novi : mau jadi penguasa atau jadi enterpreneur. (doh) susahnya menanamkan jiwa kewirausahaan ke kruchild ... ssstt.. just kidding wakakaka

  8. kampret berkata:

    mas ku iki sepak terjange koyo wiro sableng tenan hare.....sangune mas!!!! hihiihihi

  9. ikun berkata:

    bukune go aku cak? piye sesuk setu sido rak? opo ijeh enek seminar meneh?

    novi : beli saja di TB

  10. saif berkata:

    hehee ujarku malah abis terapi lebah...eh ternyata....emang abi terapi lebah sama penulis...hehehe,,

    wenak tenan mas..iso ktemu wong pinter pinter....,,
    menyenagkan......

  11. casual cutie berkata:

    wah enaknya dapat tanda tangan......

    novi : emang ditaburi meses koq bisa enak gitu

  12. annosmile berkata:

    wew..fotonya kok gak ditandatangani juga nih

    novi : orang koq pada ngira saya gila tanda tangan (doh) . tanda tangan ini bukan untuk saya

  13. mantan kyai berkata:

    muantebbb... dadi seleb wesan areke :))
    jolali sembayang (lmao)

    novi : wedhuss!

  14. sawali tuhusetya berkata:

    wah, sebuah kisah yang menarik, menyentuh, dan sangat humanis. karya2 seperti yang mas baban tulis itulah yang perlu diperbanyak di negeri ini, mas novi. banyak pesan moral yang ingin disampaikan, tapi tdk terkesan menggurui. eah, akhirnya dapat tanda tangan juga dari sang enterpreneur helmy yahya. selamat, mas novy, semoga santri malhikdua jadi makin bersemangat.

  15. senoaji berkata:

    ternyata oh ternyata... jarang yang mlenthing solusi..

  16. DETEKSI berkata:

    walah tak kiro kesengat lebah beneran wakakaka....

  17. rio2000 berkata:

    judulnya menipu.... ! :mrgreen:

  18. suryo berkata:

    begitulah postingan seorang yang sedang cari perhatian.

    novi : komentar orang yang kurang perhatian

  19. dloen berkata:

    lah, mas2 semua emang sedang mencari perhatian semuanya o...yach?!!!.
    pada bae lah ...........

    novi : itu buku buat kalian2 koq dloen...

  20. gajah_pesing berkata:

    huehuehueheue...judule muanteb...
    tak kirain disengat lebah beneran...

  21. Yang Gratis berkata:

    perlu juga nih disengat dengan uang gratis, pasti banyak yang minat...

  22. yya berkata:

    Wah kalau di sengat lebah yang ini gak papa dong!!! kan asyik juga dapat pengalaman baru...

    Salam hangat dari kami untuk blogger di seluruh nusantara....

  23. suwung berkata:

    ceritanya inspiratip mas... sip deh mas babanya
    jadi pengen disegat lebah juga

  24. Rubiyanto berkata:

    lebah yang manizzzz

Tinggalkan Balasan ke casual cutie Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

24 comments on “2 Jam disengat Lebah”

  1. kirain di sengat le3bah betulan?
    kalau disengat lebah yang ini mah ngak sakit tapi menyenangkan
    pasti mas novi sena...ng sekali bertemu dengan beliau
    wah...beruntung sekali yah!
    nanti bawain buku yang dah ditandatangani itu wat saya yah!
    aku pengin punya hati yang lembut seperti anak kecil tadi
    walaupun mungkin gak selembut hatiku.
    he..he..he..

    novi : Insyaallah hatimu selembut sutera . note : biasakan memasukkan URL pada saat kirim comment.

  2. buzzzzzzz.. lebah cerdasnya datang.. makasih ya Novi, sudah mau memuat tulisan saya... salam untuk seluruh santri blogger di Brebes.. semoga suatu saat bisa bertemu...

    BS

  3. kalo besok saya bakal minta tanda tangan pak Jusuf Kalla mas ...
    lebih ngetrend dari pada helmy yahya ...

    novi : mau jadi penguasa atau jadi enterpreneur. (doh) susahnya menanamkan jiwa kewirausahaan ke kruchild ... ssstt.. just kidding wakakaka

  4. hehee ujarku malah abis terapi lebah...eh ternyata....emang abi terapi lebah sama penulis...hehehe,,

    wenak tenan mas..iso ktemu wong pinter pinter....,,
    menyenagkan......

  5. wah, sebuah kisah yang menarik, menyentuh, dan sangat humanis. karya2 seperti yang mas baban tulis itulah yang perlu diperbanyak di negeri ini, mas novi. banyak pesan moral yang ingin disampaikan, tapi tdk terkesan menggurui. eah, akhirnya dapat tanda tangan juga dari sang enterpreneur helmy yahya. selamat, mas novy, semoga santri malhikdua jadi makin bersemangat.

  6. lah, mas2 semua emang sedang mencari perhatian semuanya o...yach?!!!.
    pada bae lah ...........

    novi : itu buku buat kalian2 koq dloen...

  7. Wah kalau di sengat lebah yang ini gak papa dong!!! kan asyik juga dapat pengalaman baru...

    Salam hangat dari kami untuk blogger di seluruh nusantara....

Tinggalkan Balasan ke casual cutie Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paruh Baya

Aktif di kegiatan tulis menulis dan membaca sejak kelas 1 SD kala sang Guru dengan lantang memanggil. Lantas berdiri ke depan, menghadap papan tulis hitam. Dengan tatapan kosong, keringat dingin, tangan penuh gemetar, memegang penggaris panjang, hingga mengeja satu demi satu susunan huruf. "Ini ibu budi"

Ternyata "bapak budi"
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram