Tips Beli Tiket KA Eksekutif Harga Ekonomis - Jalan Sunyi

6 Februari 2018

Tips Beli Tiket KA Eksekutif Harga Ekonomis

Kereta Api tak lagi seperti dulu, semenjak dipegang Jonan, PT KAI melakukan banyak perubahan di banyak sisi, mulai system ticketing, gerbong, hingga stasiun. Dulu naik gerbong ekonomi selalu dusel-duselan, sekarang enggak, karena 1 tiket untuk 1 seat. Dulu harus gobyos sekarang bisa pules kena AC. Itu salah dua contohnya.

Sayangnya tak ada makan siang gratis. Dari ekonomi, bisnis, hingga kelas Eksekutif berlomba-lomba menaikkan tiket. Semua perbaikan kualitas itu harus dibarengi dengan harga tiket yang melangit. Beberapa tahun sebelumnya saya pernah merasakan harga tiket Bima relasi PWT - SBY bisa Rp. 160rb. Kemudian merangkak naik, dan sekarang bisa mencapai 400rb. Wuih.

Namun bukan berarti kita tak bisa menikmati nyamannya gerbong Eksekutif. PT KAI membuat kebijakan dengan membanting harga tiket untuk penumpang yang membeli secara GoShow atau beli langung maksimal 2 jam sebelum jadwal keberangkatan. Harga murah berlaku untuk relasi pendek (belum jelas berapa km ) dan tentu selama seat masih tersedia.

Kemarin saya coba membeli tiket Argo Wilis relasi Madiun - Surabaya Gubeng yang normalnya Rp. 280rb (via Tiket.com) ternyata dijual seharga Rp. 90rb di loket. Cukup murah bukan. Bandingkan dengan KA Pasundan (Ekonomi). Untuk relasi sama, harganya Rp. 94rb. Malah lebih mahal, bahkan nyampenya lebih lama.

Oke guys. Selamat mencoba.

Foto: Google/Ricky Rianto

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paruh Baya

Aktif di kegiatan tulis menulis dan membaca sejak kelas 1 SD kala sang Guru dengan lantang memanggil. Lantas berdiri ke depan, menghadap papan tulis hitam. Dengan tatapan kosong, keringat dingin, tangan penuh gemetar, memegang penggaris panjang, hingga mengeja satu demi satu susunan huruf. "Ini ibu budi"

Ternyata "bapak budi"
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram