Sudah Nasib - Jalan Sunyi

22 Mei 2010

Sudah Nasib

Dalam hal training, sepertinya sudah nasib saya selalu berurusan dengan manusia-manusia yang bukan sepantaran. Di TPC misal, yang kerap saya hadapi adalah ibu-ibu dan bapak-bapak yang rata-rata sudah kepala 4. Kemudian di kantor Internet Sehat, beberapa bulan lalu, yang kuhadapi juga sama: ibu-ibu. Bedanya cuma tak ada bapak-bapak yang ngikut.

Sebenarnya ada kesempatan kasih materi ke yang muda-muda, tapi peluang itu diambil oleh dua rekan lain, Mas Pradna dan Akhi Saif. Panitia melimpahkan ke mereka karena jadwal materi sangat padat sehingga memang harus berbagi. Cuma hasil baginya koq membuat saya tetap hilang kesempatan ngajar anak-anak muda pondok. Baguuuss...

Agaknya tuhan mendengar keluhan hambanya. Beberapa waktu kemudian, Boz Luxman, penghuni GOR Al Hikmah 2 meminta saya memberi materi di Lab SMP. Guru-guru sudah menunggu katanya. Oh, masih guru juga... gak jauh beda rupanya dengan yang kemarin-kemarin, bathin saya waktu itu.

Sampai di tujuan...

Wooww..bukan guru...

Ahaa...ternyata anak-anak SMP Al Hikmah. Jangan-jangan tuhan menganggap saya tak sukur nikmat dengan apa yang saya alami. Gak mau dikasih tua, dikasihlah saya yang muda. Mudaa sekali. Jadilah saya "kak Seto" ditengah-tengah mereka.

blog-smp

"Dongeng Asal Muasal Blog"

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paruh Baya

Aktif di kegiatan tulis menulis dan membaca sejak kelas 1 SD kala sang Guru dengan lantang memanggil. Lantas berdiri ke depan, menghadap papan tulis hitam. Dengan tatapan kosong, keringat dingin, tangan penuh gemetar, memegang penggaris panjang, hingga mengeja satu demi satu susunan huruf. "Ini ibu budi"

Ternyata "bapak budi"
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram