Semen Indonesia Sosialisasikan Manfaat WHRPG Kapasitas 28 MW ke Local Stakeholder Consultation - Jalan Sunyi

16 Agustus 2017

Semen Indonesia Sosialisasikan Manfaat WHRPG Kapasitas 28 MW ke Local Stakeholder Consultation

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan pembangunan pembangkit listrik dengan memanfaatkan gas buang (Waste Heat Recovery Power Generation / WHRPG) pabrik Tuban I – IV dengan kapasitas 28 MW. Proyek WHRPG ini merupakan Kerjasama antara Semen Indonesia dengan JFE Engineering Jepang. Proyek dengan investasi sebesar Rp 526 miliar tersebut pada hari ini (16/8) dilakukan sosialisasi dihadapan seluruh stakeholder di R.Wijaya Kusuma KPSG Tuban.

Hadir dalam sosialisasi adalah Rizal Edwin Manansang (Asisten Deputi Kementerian Ekonomi Coordinating Ministry for Economic Affairs), Dicky Edwin Hindarto (Head of Indonesia Joint Crediting Mechanism Secretariat), Bapak Moelyadi (Kepala Dinas badan Lingkungan Hidup Tuban), Budi Wiyana (Sekretaris Daerah Pemkab Tuban), Bapak Widodo Santoso (Ketua Asosiasi Semen Indonesia), Adi Suprijanto (LPPM ITS), Junaidi (PLN Rayon Tuban), Muniroh (Kepala Desa Sumberarum), dan Eko Wirantono (PT Swadaya Graha).

Proyek WHRPG di pabrik Tuban dibangun di pabrik Tuban I, Tuban 2, Tuban 3 dan Tuban 4. Proyek ini merupakan pertama kalinya di Indonesia dalam satu area seluruh panas buang dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik. Penggunaan teknologi ini merupakan yang kedua di Perseroan setelah sebelumnya dibangun di pabrik Indarung Padang dengan kapasitas 8,5 MW dan sudah beroperasi pada tahun 2011
Cara kerja pembangkit listrik WHRPG sama dengan PLTU, yang membedakan adalah WHRPG tidak menggunakan batubara atau BBM untuk menghasilkan tenaga panasnya tapi menggunakan gas buang operasional pabrik.
“Dengan selesainya pembangunan proyek ini maka akan mengurangi penggunaan listrik PLN sekitar Rp113,3 miliar pertahun. Output yang dihasilkan WHRG sebesar 28 MW ini setara dengan sepertiga dari konsumsi listrik empat pabrik Tuban yang mencapai 140 MW. Besarnya energi listrik yang dihasilkan mampu memberi nilai efisiensi yang cukup besar.” kata Direktur Engineering & Project PT SMI, Aunur Rosyidi dalam sambutannya.

Selain efisiensi pada biaya listrik, nilai yang didapat adalah sumbangsih Semen Indonesia bagi lingkungan. Lewat WHRPG ini membuktikan bahwa pabrik yang dimiliki Perseroan di Tuban merupakan pabrik yang ramah lingkungan, dibuktikan dengan pengurangan emisi gas buang pada semua operasional pabrik sebesar 122 Ribu ton/tahun.

Perseroan terus membangun kemandirian energi dengan memiliki pembangkit listrik sendiri. Hal ini sesuai dengan strategi Perseroan yaitu “Manage Energy Security” sebagai salah satu aspek kritis yang harus dapat dikelola dengan baik untuk mewujudkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan. Industri semen termasuk bisnis yang paling terkena dampak kenaikan tarif dasar listrik (TDL) untuk kelas industri.

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paruh Baya

Aktif di kegiatan tulis menulis dan membaca sejak kelas 1 SD kala sang Guru dengan lantang memanggil. Lantas berdiri ke depan, menghadap papan tulis hitam. Dengan tatapan kosong, keringat dingin, tangan penuh gemetar, memegang penggaris panjang, hingga mengeja satu demi satu susunan huruf. "Ini ibu budi"

Ternyata "bapak budi"
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram