Semarak Reuni Akbar ke-5 40 Tahun Gankroll 84 SMPN 12 Surabaya di Trawas. Dua Alumni Bawa Pulang Tiket Umroh

Semarak Reuni Akbar ke-5 40 Tahun Gankroll 84 SMPN 12 Surabaya di Trawas. Dua Alumni Bawa Pulang Tiket Umroh

Mojokerto, 14 Desember 2024 – Sabtu itu menjadi hari penuh kebahagiaan bagi sekitar 90 GankRholaz 84, sebutan alumni SMPN 12 Surabaya lulusan 1984. Berlokasi di Warung Desa Trawas, Mojokerto, Reuni Akbar Kelima ini tidak hanya menghadirkan momen nostalgia, tetapi juga mempererat tali persaudaraan lintas kota. Bahkan, beberapa alumni rela datang dari daerah jauh seperti Jakarta, Bali, Kalimantan, Blitar, Gresik, dan Malang demi bertemu teman-teman masa kecil.

Perjalanan Menuju Kebersamaan

Para peserta reuni memulai perjalanan dari Maspion Square Surabaya pada pukul 07.30 pagi. Dua bus Menggala yang membawa rombongan dipenuhi canda tawa dan lagu-lagu nostalgia. Video musik yang diputarkan di layar depan bus menambah semarak, membuat para alumni tak ragu bernyanyi dan berjoget kecil di sepanjang perjalanan.

“Rasanya seperti kembali ke masa remaja dulu. Perjalanan ini benar-benar menyenangkan!” ungkap Pramono, salah satu peserta yang kerap menjadi penggerak suasana.

Sambutan Penuh Kehangatan

Setibanya di lokasi, acara diawali dengan doa dan sambutan dari panitia. Rudi Soemartono, yang dipercaya menyampaikan doa pembuka, menekankan pentingnya menjaga silaturahmi. “Ya Allah, moga-moga dari jauh makin dekat, makin erat persaudaraan kita. Semoga reuni ini membawa keberkahan,” ucapnya dengan khidmat.

Mom Yuliani, Ketua Alumni 1984, memberikan sambutan penuh rasa syukur. “Saya benar-benar terharu melihat atensi teman-teman. Bahkan di usia kita yang sudah 56 tahun, semangat untuk bersilaturahmi tetap luar biasa,” ujarnya. Ia juga menyisipkan pesan humor dengan mengingatkan bahwa CLBK hanya boleh untuk yang single. “Bagi yang masih double, jangan coba-coba ya, nanti banyak komplai!” candanya, disambut gelak tawa peserta.

Yuliani juga memberi penghormatan khusus kepada Ani Seksiana, yang meski dalam masa pemulihan stroke, tetap hadir di acara tersebut. “Kehadiran Ani adalah bukti bahwa kebersamaan kita memberikan energi positif. Saya yakin semangat ini juga membantu pemulihannya,” tutur Yuliani dengan nada haru.

Hiburan dan Kejutan Istimewa

Acara berlangsung dalam suasana penuh kegembiraan, didominasi oleh hiburan live music dari Band Cosindos yang dipimpin oleh Yayak. Lagu-lagu nostalgia membuat hampir semua peserta ikut berjoget, melupakan sejenak usia mereka. Cahyo, yang dikenal humoris, mencuri perhatian dengan aksi uniknya: ia menyebar uang kertas pecahan Rp50.000 dari dompetnya sambil bergoyang, menciptakan gelak tawa dan tepuk tangan meriah.

“Ini bukan soal jumlah uangnya, tapi soal kebahagiaan yang kita bagikan,” ujar Cahyo.

Momen paling dinanti adalah pembagian ratusan doorprize, termasuk hadiah utama berupa tiket umroh untuk dua orang alumni, Sunariyanto dan Rudy Soemartono. Dalam pengantar sebelum menyerahkan hadiah, Mom Yuliani mengatakan, “Hadiah ini adalah bentuk kasih sayang saya kepada teman-teman. Mungkin kita sudah tak muda, tapi kesempatan ini bisa menjadi cara kita mendekatkan diri kepada Allah SWT.”

Rudy, yang menjadi salah satu penerima hadiah umroh, tampak haru. “Saya tidak menyangka bisa mendapatkan hadiah ini. Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan,” ucapnya.

Apresiasi dan Solidaritas

Selain hadiah, apresiasi diberikan kepada para alumni yang datang dari jauh serta kontribusi para donatur. Salah satunya Suluh, yang menghadirkan grup band untuk memeriahkan acara. “Saya ingin teman-teman bisa bergembira dan melepas penat. Joget bersama itu menyenangkan!” ungkap Suluh.

Yuliani juga memuji kreativitas Dini dalam menggalang dana untuk kas angkatan dengan menjual camilan. “Semua hasil penjualan camilan ini akan masuk ke kas kita. Terima kasih, Dini, atas ide dan kerja kerasnya!” katanya.

Kebersamaan yang Tak Lekang oleh Waktu

Acara ini tak hanya penuh hiburan, tetapi juga sarat akan makna persaudaraan. Irawan, ex-ketua alumni sebelumnya, mengenang perjalanan panjang angkatan mereka dalam menjaga silaturahmi. “Reuni ini adalah yang kelima, dan pertama kali diadakan di luar kota. Waktu reuni 35 tahun kami pernah di atas Kapal Selam Dewa Ruci, berkat kontribusi Judijanto yang kini menjabat sebagai Laksamana Pertama. Kebersamaan ini adalah bagian penting dari hidup kami,” ujarnya.

Cahyo, dalam sambutannya, mengingatkan pentingnya terus menjaga hubungan baik. “Jangan sampai kita ‘kepaten obor.’ Silaturahmi seperti ini adalah cara memperpanjang umur dan kebahagiaan kita. Mari kita saling menghormati, karena hidup itu seribu teman kurang, satu musuh kebanyakan,” pesannya bijak.

Acara yang semula dijadwalkan selesai pukul 15.30 terpaksa diperpanjang karena peserta masih enggan pulang. “Band sampai harus menghentikan lagu-lagu mereka saat senja tiba karena peserta terus meminta encore,” ungkap Yayak, pemimpin band, sambil tersenyum.

Reuni ini meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir. “Ini bukan sekadar reuni, tapi sebuah pengingat bahwa masa kecil kita penuh warna, dan persahabatan itu layak dirayakan,” kata Yuliani menutup acara.

Semoga reuni-reuni berikutnya tetap membawa semangat kebersamaan, menghidupkan kenangan, dan menjadi penyemangat untuk terus menjaga persaudaraan.

(Reporter: Novi Setiyarso, Fotografer: Denny Kurniawan)

Foto-foto

Leave a Reply

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *