slot slot qris slot online https://stksteakhouse.com/wp-content/yeazy/pertama/ https://aciem.org/wp-content/gallery/okegas/ slot bonus https://rsm.bdu.ac.in/assets/frontend/slot-thailand/ https://pusparaja.tasikmalayakab.go.id/demigod/ https://desa-semamung.sumbawakab.go.id/misi/
togelup togel online togel HK togel SDY togel kamboja togel online terpercaya bandar togel terpercaya situs toto bandar togel online
Customer Care Air Asia Luar biasa! Inisiatif Mengganti Voucher tanpa Diminta - Jalan Sunyi

5 Maret 2016

Customer Care Air Asia Luar biasa! Inisiatif Mengganti Voucher tanpa Diminta

Oktober tahun lalu saya dikecewakan oleh sistem Voucher Air Asia yang (bagi saya) sulit digunakan. Saya sudah komplain ke customer care Air Asia, ditanggapi namun waktu tunggu tanggapan membuat 2 voucher lama-lama expired. Endingnya voucher tersebut hangus, dua-duanya.

Lamanya jawaban saya maklumi karena bisa jadi pihak Customer Care harus memproses keluhan ke negeri asal maskapai (Malaysia). Tapi kecewa tetaplah kecewa karena voucher tersebut saya dapat dari pembelian tiket melalui page resmi AirAsia.

Bulan dan tahun berganti. Disaat saya sudah ikhlaskan dan lupakan tiba-tiba datang email dari Ibu Dewi S, mewakili Customer Care Air Asia, berisi 2 e-Gift Voucher sebagai pengganti sebelumnya.

Salut, luar biasa, padahal saya tidak menyuarakan kekecewaan saya pada media. Disaat banyak layanan perusahaan lain baru merespon setelah muncul keluhan di sosial media, dan meminta membuat tulisan (suara pembaca) baru yang menyatakan telah ada tanggapan, tapi Air Asia melakukan hal sebaliknya: mengganti E-Gift Voucher "diam-diam", tanpa diminta, juga tanpa permohonan untuk memuat di media.

Thx for Air Asia.

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paruh Baya

Aktif di kegiatan tulis menulis dan membaca sejak kelas 1 SD kala sang Guru dengan lantang memanggil. Lantas berdiri ke depan, menghadap papan tulis hitam. Dengan tatapan kosong, keringat dingin, tangan penuh gemetar, memegang penggaris panjang, hingga mengeja satu demi satu susunan huruf. "Ini ibu budi"

Ternyata "bapak budi"
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram