Bumiayu Kelabasen (Long Trip Bumiayu 3)

Kelabasen adalah bahasa Purwokerto, artinya keblabasan, karena dalam postingan kali ini saya akan menceritakan tentang kejadian keblabasen yang kerap saya alami dan sengaja saya ketik guna membekali kawan saya yang beberapa hari lagi akan ke Bumiayu. Tentunya agar tidak terjadi kelabasen. Tentang dipilihnya bahasa Purwokerto dalam judul tidak dalam rangka apapun, tapi sekedar mengenang diri saya pernah tinggal dan makan di kota tersebut. Hubungannya Cuma sedikit, yakni setiap keblabasan selalu di Purwokerto. ehm

Postingan ini juga menyambung judul sebelumnya tentang bagaimana cara menuju Bumiayu. Jika saat itu saya bercerita transportasi dari Timur yang penuh membosankan, maka sekarang saya akan bercerita perjalanan dari arah yang berkebalikan, yakni dari Barat yang nasibnya tak jauh beda, sama-sama getir. Kenapa? Tidak lain justru karena Jarak bumiayu-Jakarta terlalu pendek, sangat tanggung, tidak pas sama sekali dan menyalahi siklus biologis manusia.

Ilustrasinya, waktu tempuh Kereta ke Bumiayu adalah 4 jam untuk kelas Bisnis dan 5- 6 jam untuk kelas ekonomi. Kereta terakhir dari Jakarta menuju Bumiayu adalah KA Progo, Jam 21.00. Jam tersebut jika ditambah angka waktu tempuh akan jatuh di kisaran jam 2 pagi. Bisa dipastikan anda bakal keblabasan melewati Bumiayu. Kalau tidak karena ketiduran juga sulit mengenali stasiun disepanjang rel. stasiun setelah Cirebon kecil-kecil dan gelap, kanan kiri penuh jurang. Jika sadar kelewatan jangan bergegas turun walau Kereta berhenti di stasiun kecil setelah Bumiayu, jarak stasiun menuju jalan Propinsi juga cukup jauh. Teruskan saja perjalanan Kereta hingga Purwokerto, kemudian balik lagi sambil menanti pagi.

Ini bukan lah sekedar teori belaka, sudah saya lakukan uji eksperimen terkait hal diatas. Hasil eksperiman saya sbb :

  • 3 bulan lalu, jam 21.00 naik KA Progo menuju Bumiayu. Sadar perjalanan resiko keblabasan maka saya berjaga terus alias melek sepanjang jalan. Sayangnya jam 24.00 adalah waktu tidur saya (dan orang lain mungkin juga sama) sehingga kantuk langsung menyerang, belum lagi kondisi perjalanan yang bisa melelapkan siapa saja. Perasaan Cuma merem sekejap tahu-tahu kereta sudah mau masuk stasiun Purwokerto. Artinya, saya keblabasan hampir 1 jam dari Stasiun Bumiayu.
  • 2 bulan lalu, di Jam dan Kereta yang sama. Takut terlelap pas mendekati tujuan maka begitu berangkat saya paksakan diri untuk langsung tidur. Melewati Indramayu saya ngelilir untuk menghitung berapa jam lagi sampai. Kemudian tidur lagi, ngelilir lagi, demikian seterusnya demi berjaga-jaga agar Bumiayu tidak terlewat. Sayangnya, Bumiayu tidak kebagian jatah melek sehingga lagi-lagi saya turun di Purwokerto dengan menyesali diri habis-habisan.
  • 1 bulan lalu, sama seperti diatas. Belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya maka saya bertekad untuk melek sepanjang jalan sampai tujuan, dan berhasil karena saat Kereta mendekati Bumiayu saya masih melek, bahkan langsung bergegas menuju pintu untuk bersiap turun. Sayangnya kereta cuma melambat, tidak berhenti sama sekali, tampak petugas hanya melambaikan tangan isyarat kepada masinis. Untungnya kereta berhenti di  stasiun Paguyangan/patuguran (2 stasiun setelah Bumiayu). Saya turun dan ganti bis. Singkat cerita, yang kusadari kemudian adalah kenyataan bahwa ternyata saya salah bis. Agaknya liku-likunya rel dan kelok-keloknya jalan di pegunungan membuat saya kehilangan arah mata angin. Artinya, saya tidak balik ke Bumiayu, tapi malah meneruskan ke Purwokerto juga. Bis atau Kereta sama saja menyesatkan.

Begitulah hasil “eksperimen” saya. Dari berbagai metode hasil akhirnya selalu sama. Kelabasan. Tepat bagi anda jika bertanya dan percaya kepada orang yang sering keblabasan macam saya. So, berikut adalah tips-tips beserta Daftar Moda Transportasi dari Jakarta menuju Bumiayu.

Bis :

  • Naik apa saja dari terminal Pulagadung atau Kampung Rambutan. Favorit saya SINAR JAYA, ber AC dan cukup nyaman, tarif Rp. 45.000,-. Turun di Kaligadung, selanjutnya naik Ojek atau minta jemput.

Kereta:

  • Bengawan, tarif Rp. 26.000,-. berangkat dari Stasiun Senen 19.30 , sampai Bumiayu sekitar jam 01.30. belum tentu turun di Bumiayu, kemungkinan di Stasiun Kretek atau paguyangan.
  • Progo, tarif Rp. 26.000,- Dari Sta. Senen 21.00,- , sampai Bumiayu 02.30. sama dengan diatas, belum tentu turun Bumiayu.
  • Kutojaya , pagi, dari Senen jam 06.30 , sampai jam 12.30 an. Sama juga dengan diatas, belum tentu turun di Bumiayu
  • Gayabaru, siang, Rp. 26.000,- dari Senen 12.15, sampai jam 18.00. yang ini SUDAH PASTI berhenti karena ada jadwal keberangkatan penumpang dari Stasiun Bumiayu.
  • Sawunggalih, Bisnis, Rp. 80.000,- dari Senin berangkat 08.15, berhenti di Stasiun Kretek jam 13.00,- (tidak berhenti di Bumiayu).

Note :

– Stasiun sebelum Bumiayu adalah Prupuk, Linggapura, dan Tonjong, semuanya stasiun kecil. Bagi yang mendapati stasiun ini hendaknya bersiap-siap turun.

– Stasiun setelah Bumiayu adalah kretek, Paguyangan/patuguran (lupa), Legog, dan Karanggandul. Bila mendapati stasiun ini berarti anda keblabasan.

JIKA KEBLABASAN:

– Jika menumpangi Bengawan dan Progo dan tak ada penjemput lebih baik lanjutkan saja perjalanan sampai Purwokerto karena akses dari stasiun-stasiun tersebut menuju jalan Bis sangat jauh dan gelap. Banyak hantu dimana-mana :->

– Dari Stasiun Purwokerto anda bisa jalan kaki selama 30 menit menuju pertigaan Pom Bensin, dari sini naik Bis apa saja untuk balik ke Bumiayu. Kalau naik Becak Rp. 5000,-. Tapi harus nunggu pagi karena Bis paling awal berangkat dari Purwokerto jam 06.00.-

– Jika malas jalan kaki dan pengin ngirit naik kereta minyak pertamina. Berangkat jam 06.00. Berhenti di stasiun bumiayu. Jam 04.30 juga ada, tapicuma lokomotif (konon untuk menjemput rangkaian di Bumiayu), saya kira tidak masalah jika cukup punya nyali dan langsung ijin ke masinis (biasanya mau setelah dikasih tips sebungkus rokok). YANG PENTING ANDA JANGAN MINTA IJIN KE PETUGAS STASIUN. DEMI ALASAN KEAMANAN TIDAK AKAN DIPERBOLEHKAN. YANG PENTING JUGA ANDA HARUS BISA MEMBEDAKAN MANA SEPUR YANG BERANGKAT DAN MANA SEPUR YANG SEKEDAR LANGSIR ha ha ha…. Jangan salah naik Broo…

Kereta Minyak ini dapat menjadi alternatif untuk balik ke Bumiayu setelah Keblabasan sampai Purwokerto
Kereta Minyak ini dapat menjadi alternatif untuk balik ke Bumiayu setelah Keblabasan sampai Purwokerto

Foto diambil dari sini

Leave a Reply

32 komentar untuk “Bumiayu Kelabasen (Long Trip Bumiayu 3)”

  1. kasian banget mas perjalanan yang terakhir, ibaratnya udah jatuh tertimpa tangga pula.hii hiii
    lagian harusnya klo mau eksperimen cari kelinci percobaan dulu, ujung – ujungnya jadi korban kan?.

  2. kacian bgt perjalanan yang terakhir, ibaratnya udah jatuh tertimpa tangga pula. klo mau eksperimen cari kelinci percobaan dulu biar gak jadi korban, kaaciiann!.

  3. kacian bgt perjalanan yang terakhir, ibaratnya udah jatuh tertimpa tangga pula.hii hiii
    ntar klo mo eksperimen lagi cari kelinci percobaan nya biar gak jadi korban.

  4. bumiayu itu portugal (antara purwokerto – tegal)…..
    bahasanya gak ikut dialek tegalan/banyumasan, tapi punya dialek sendiri…..heheheh
    kelabasen….keblabasen….kebablsen….sama saja, yg penting orang yg diajak bicara ngerti.

    novi : wah…mas nya lebih tahu. trims sharenya. saya sendiri bukan orang bumiayu. lagi sedang belajar mengenali adat mereka

  5. Pingback: Jalan Santai Surabaya Bumiayu - Diklat Jurnalistik, antara Capek dan Puas

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *