Saya maklumi banyak pembaca yang tidak memahami bahasa Madura dalam reportase TPC edisi 2 Juni 2009, termasuk saya yang membuat reportasenya (nah loh). Tapi memang demi egaliter, kerakyatan (dimana TPC harus merakyat), rasa menghargai – disini bumi dipijak disitu langit dijunjung-, dan pelestarian bahasa daerah agar tidak ketularan Cinta Laura maka dari itulah alasan kenapa kami, dari TPC membuat reportase dalam bahasa tersebut. Dan untuk memberi penyeimbang juga penawar maka berikut adalah hasil terjemahannya :
Dua hari lalu, tepatnya Rabu, 27/5 TPC kembali mendapat kehormatan untuk mengisi acara Talkshow di kampus univ Trunojoyo. Kali ini acara bertempat diluar pulau, tepatnya di Kota Bangkalam madura yang biasa dikenal sebagai pulau garam. TPC mengirimkan 2 delegasinya, novi dan sentot, berangkat jam 11 dengan menumpang kapal feri melewati selat madura.
Acara yang dimulai pukul 13.15 hingga 14.30 ini bertemakan Open Source dan berlangsung cukup meriah karena selain TPC panitia juga menghadirkan tamu dari komunitas linux, Koelit. Meski bertema OpenSource acara ini juga mengangkat seputar komunitas. Berbagai obrolan dikemas dalam suasana hangat dan menyegarkan karena moderatornya sendiri cukup lihai dan âââ€Å¡¬ÃƒÆ’ƒÆ’…”apikâââ€Å¡¬ÃƒÆ’ƒÆ’‚ dalam mengemas acara ini, walaupun kesan pas-pasan tak bisa ditutupi oleh panitia, mungkin karena Talkshow ini merupakan acara perdana, dari rangkaian seluruhnya yang akan berlangsung selama 4 hari.
Dalam Talkshow, narasumber banyak mengupas tentang komunitas TPC, mulai dari kapan pendirian, visinya sebagai counter community bagi kota, dan hambatan-hambatannya selama komunitas berjalan. Audience yang kurang lebih berjumlah 50an tampak takjub akan banyaknya kegiatan unik yang dilakukan TPC. âââ€Å¡¬ÃƒÆ’ƒÆ’…”Setiap minggu pagi kami rutin mengadakan JMP demi mengakrabkan antar anggota, selain manfaatnya sendiri bagi kesehatan blogger yang selama ini selalu berkutat di depan komputer.âââ€Å¡¬ÃƒÆ’ƒÆ’‚ Kata Novi menjawab pertanyaan salah satu pengunjung. âââ€Å¡¬ÃƒÆ’ƒÆ’…”Dua minggu sekali kami juga melakukan futsal bareng. Tapi kegiatan-kegiatan ini hanya sekedar fisik saja, karena yang paling penting dari sebuah komunitas adalah komitmen dari masing-masing anggota.âââ€Å¡¬ÃƒÆ’ƒÆ’‚ Sambungnya mencoba memberikan nasehat kepada pengunjung jika telah masuk menjadi sebuah komunitas tertentu.
Walau berbicara komunitas rupanya banyak pengunjung yang nyerempet bahasan open source. Beruntung Sentot, yang telah akrab dengan OS mampu meladeni pertanyaan-pertanyaan tersebut.âââ€Å¡¬ÃƒÆ’ƒÆ’‚ Intinya, dalam menggunakan aplikasi kita sebisa mungkin mengakrabi software-software opensouercer, seperti wordpress dan joomla, atau Linux untuk OS nya. âââ€Å¡¬ÃƒÆ’ƒÆ’…” jawab sentot, yang saat itu tampil dengan jas putih tulang. âââ€Å¡¬ÃƒÆ’ƒÆ’…”Karena program-program opensource selalu didukung oleh banyak komunitas sehingga troubleshottingnya juga mudah.âââ€Å¡¬ÃƒÆ’ƒÆ’‚ Sambungnya kemudian.
Tak hanya itu, banyak pula audience yang juga menanyakan seputer adsense, monetize, dan sebagainya. Mengingat batasan-batasan dari panitia yang hanya ingin membahas soal komunitas membuat narasumber tak bisa banyak memberikan jawaban. Sebagai solusinya TPC mengundang audience dan pe-nanya pada khususnya untuk mengikuti kegiatan workshop yang akan dilakukan TPC dalam waktu dekat, tanggal 5, 12, dan 19 dengan beragam materi, yang mana informasi selengkapnya akan umumkan lebih lanjut di situs resminya TPC. Tugupahlawan.com .
Foto-foto :
Matur Sek-Seksemek……
mmm… lautnya… suramadu i’m coming
iku poto terakhir tenanan ora je?? *xixixixi*
meski opensource itu handal, tapi leh narsis jan ra nguwati…
hidup open source.. potone sopo kuwi.. charger masih saya amankan
Jiah…..Fotone,,,narziz pisan…..hikz hikz…
apik
maju terus TPC
mator sekelangkong
toreh
wah tuu beridiri di atas laut kok ga kejebur ya……….
itu orang duduk di atas laut kok ga kecebur ya????@#$%
mantap Nov, salut untuk kawan² TPC
Siip Tenan Cak Novi yupz.
Fotone wius Apiek apiek
Sukses terus TPC
wah, tak pernah surut rasa salut saya pada temen2 TPC. semangat berbagi dan silaturahminya tak pernah mati, hehe … pingin juga saya belajar menggunakan software open source, mas novi. tolong diajari, ya?
Wah, lama nggak tilik kesini…
Ini saya nunut Pak Sawali
wah keren!
wah …
pak Novi kok cuman ngajak damai sich …???
yang lain kok gak diajak ????
waaah…kayaknya mas novi tertarik sama mantan panmos DAMAI Yaaaa…….
kamu dapat kenalan gak?
sukses buwat TPC….
Pengen ke Suramadu ni bang & ke Maduranya juga,,,, kemegahan terbaru di indonesia,,,,
wow fotony cakep coi…
mandang laut..
liat kapal lewat ya..?
hehehe
wardani brebes kau ajak, wardani jogja ditinggal…
potone ketok ngapusi tenan! ngayal numpak kapal pesiar.. !!!! xixixi …*kabuuur***
Maz Nopi…koq jarang mosting…?gak pernah malah…Q kan pengin baca punya maz…
Pingback: Sepasang Petugas Loket dan Pengemis
Wah ternyata ada terjemahannya ya di sini, udah baca dari dulu baru ngerti sekarang artinya…….. ha ha ha…
perasaan damai sama sekali nggak nampang deh…!!
wah…keslahpahaman ni…
tu cuma nama,fotonya mah bukan saya..
‘Damai Wardani santri Al Hikmah’ sedang berdendang.
ada tanda petiknya. jadi artinya itu bukan Damai beneran. 🙂
madure lakar paleng bhegus tretan!!!!!!………………………………
aketika menatap suramadu dari kapal veri jadi klihatan muda lagi!
ckkckk