Kenapa Hamas Terus Meroket Israel

Pertama kali ngeblog di sini (malhikdua.com), saya sudah disuguhi peristiwa memilukan di negeri Syam, tentang agresi Israel terhadap Gaza. Sekarang, di bulan suci, kejadian tersebut terulang. Lagi-lagi karena Hamas terus mengirim roket ke pemukiman Yahudi di Israel, plus kematian misterius 3 remaja Israel (Masih misteri tapi Israel sudah menuding Hamas sebagai pelakunya).

Alibi Israel tersebut mengakibatkan banyak orang menyalahkan Hamas sebagai penyebab peperangan. Orang-orang yang Pro Palestina dianggap hanya melihat akibat, bukan sebab. Ditambah lagi dominasi media asing yang terus menjadikan roket-roket Hamas sebagai biang.

Kenapa Hamas terus meroket Israel? tidak kah itu yang seharusnya menjadi pertanyaan para penentang Hamas yang terus menyuarakan perdamaian. Lihat dan dalami peta dibawah:

peta-palestina-sekarang

Memilukan, ironis, dan menyedihkan. Luas Palestina  setiap tahun semakin mengecil hingga sekarang tak lebih dari 5%. Apakah kita mengira pelebaran tanah jajahan Israel karena jalur negoisasi dan diplomasi?

Dengan kekerasan, hanya itu kemungkinannnya. Lihatlah kembali Peta itu. Bisa dibayangkan betapa banyak warga Palestina yang gugur disetiap aksi penggusuran lahan oleh buldozer-buldozer Israel. Tidak mungkin Israel mendapatkan semua daerah itu dengan cara kelembutan.

Jika rumah anda dicuri, apakah anda akan berunding dengan si pencuri untuk mengembalikan barang jarahannya. Adanya si maling terus menculasi anda dengan akal bulus hingga tanpa sadar seluruh isi rumah menjadi milik Pencuri.

Perumpaan diatas menggambarkan hasil diplomasi yang pernah terjadi dimana Israel akan mengembalikan wilayah Palestina sebagaimana kondisi tahun 1967. Hanya hitam putih yang didapat, kenyataan di lapangan Israel terus-menerus membangun pemukiman. Apakah anda masih percaya dengan jalan diplomasi? Lihatlah kembali peta.

Sekarang, apakah kiriman roket Hamas menjadi penyebab Israel melakukan serangan.

lovehamasTahun 2006 Hamas menjadi partai pemenang pemilu (yang akhirnya dibatalkan oleh Amerika, si pengusung demokrasi itu sendiri). Kemenangan ini menjadi bukti bahwa mereka dicintai mayoritas penduduk Palestina. Mereka yang paling mengerti masalah di negerinya sendiri, beserta penyelesaiannya.

“Kami melawan karena tanah kami dicuri. Kami tidak membenci Yahudi. Kami tidak berperang dengan mereka karena mereka Yahudi. Mereka orang yang beragama dan kami juga orang yang beragama. Kami mencintai semua orang yang beragama. Tapi kami melawan Yahudi semata-mata karena mereka telah merampas hak kami.”

pejuanghamas

Syarat menjadi pejuang Hamas (Izzudin Al-Qossam) diantaranya hafal 30 juz Al-Qur’an, hadits arba’in, tidak absen sholat subuh 3 bulan berturut, dan lain-lain. Untuk yang seperti ini Amerika dan Israel melabeli pejuang Hamas adalah teroris. Lihatlah kembali peta diatas. Siapakah yang pantas disebut teroris?

hamas-penjagaterakhiralaqsa

Penjaga terakhir peninggalan Nabi, Masjidil Aqsa.

Leave a Reply

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *